Pejabat Malaysia: Pesawat Malaysia Airlines Dibajak

Seorang pejabat Malaysia mengatakan penyelidik menyimpulkan bahwa pesawat Malaysia Airlines MH730 hilang karena dibajak. Menurutnya, MH370 dibajak penumpang yang memiliki keahlian menerbangkan pesawat.

Pejabat yang mengaku terlibat dalam pencarian tersebut mengatakan belum mengetahui motif pembajakan dan belum jelas ke mana pesawat dikendalikan. Kepada The Associated Press, pejabat yang menolak menyebutkan namanya karena seharusnya tidak berwenang menyampaikan hal ini kepada media.

Pejabat itu mengatakan bahwa pembajakan pesawat tidak berdasarkan sebuah teori. "Ini meyakinkan," kata pejabat tersebut.

Bukti bahwa pesawat itu dibajak berdasarkan kesimpulan dua sistem komunikasi yang ada di pesawat Boeing 777 mesin ganda dimatikan secara terpisah dengan jarak beberapa menit. Hal itu sengaja dilakukan untuk menghilangkan jejak jalur penerbangan dan untuk menghindari deteksi radar.

Sebelumnya, seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan, penyelidik sedang meneliti kemungkinan "campur tangan manusia" dalam hilangnya pesawat bernomor penerbangan MH370 itu. Pejabat AS itu juga sempat mengindikasikan bahwa pesawat kemungkinan "dibajak".

Adanya campur tangan manusia diketahui saat alat komunikasi Boeing 777 itu berhenti dengan rentang waktu sekitar 14 menit sebelum sistem pesan jet berhenti total. Perbedaan waktu tersebut tidak mungkin terjadi dalam sebuah bencana penerbangan.

Hingga saat ini, lebih dari 10 negara turut membantu dalam operasi pencarian pesawat Malaysia Airlines yang membawa 227 penumpang dan 12 awak itu. Hingga memasuki hari kedelapan, pencarian belum menghasilkan satupun petunjuk di mana keberadaan pesawat itu.

Pilot Malaysia Airlines dicurigai karena punya simulator pesawat

Penelusuran dugaan pembajakan pesawat Malaysia Airlines MH370 kini mengarah kepada pilot dan kopilot, kru, dan penumpang pesawat yang dinyatakan hilang sejak sepekan lalu itu. 

Salah satu penelusuran mengarah kepada Kapten Zaharie Ahmad Shah (53), sang pilot. Kecurigaan itu menguat karena Kapten Zaharie memiliki alat simulator penerbangan Boeing 777 di rumahnya.

Seperti dikutip dari utusan.com, pilot yang telah mencatatkan 18.365 jam penerbangan itu turut menjadi fokus media massa khususnya mengenai kepemilikan sebuah sistem simulator penerbangan di rumah pribadinya.

Sistem simulator penerbangan itu dipasang sendiri pada November 2012 menggunakan hardware FSX dan FS9 pada enam layar monitor. Sistem simulasi itu juga dilengkapi dua kartu grafis terbaru jenis Asus 7970 serta beberapa peralatan canggih yang lain .

Minat pilot kelahiran Penang yang juga mantan siswa Penang Free School itu turut menyumbang pesawat remote control. Dia juga memiliki model Bell 222 dan jenis Cataline PBY .

Bergabung MAS pada 1981, Zaharie juga merupakan pemeriksa terakreditasi Departemen Penerbangan Sipil Malaysia ( DCA ). Selain Boeing 777, dia pernah menerbangkan pesawat Fokker 50, Boeing 737 dan Airbus 300.

Dia juga dikenal sebagai seorang yang ramah, ceria, suka bergurau serta aktif dalam komunitas lingkungan. Terlebih Zaharie juga memiliki kemampuan memasak.




Pembajak Malaysia Airlines bukan orang sembarangan

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak kemarin menegaskan pesawat Malaysia Airlines sengaja berbelok dan memarikan radar transponder mereka namun pemerintahannya belum buru-buru menentukan ini pembajakan. Namun semua ciri mengarah kesana dan para pengamat penerbangan mengatakan siapa pun tengah membajakpesawat itu bukanlah orang sembarangan. 

Kantor berita Reuter melaporkan, Sabtu (15/3), pihak mengambil alih pesawat lihai dan mengetahui pengoperasian Boeing 777-200 dengan nomor penerbangan MH370. Dia juga mengetahui jalur tidak terdeteksi. 

Dari data didapat Reuters yang tertangkap radar militer pesawat bergerak di rute yang sering digunakan pilot untuk terbang dari Asia Tenggara menuju Timur Tengah. Namun saat ditanya media berapa jauh pelacakan radar militer, menteri tranportasi Malaysia enggan menjawab. "Ini sensitif," ujar Hishammuddin Hussein.

Siapapun mengetahui perpindahan jalur ini mempunyai pengalaman tinggi dan transponder sengaja dimatikan untuk menghindari radar.

Menjadi kecurigaan dan pertanyaan selanjutnya yakni mengapa pihak Malaysia baru melansir semua data ini setelah MH370 lenyap selama sepekan dan semua penyelamatan hanya terfokus pada Laut China Selatan. Meski kini area telah diperluas ke perariran membentang antara Tajikistan hingga Samudera Hindia namun pelbagai keganjilan ini perlu diselidiki.


Posting Komentar

notifikasi
close